ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Insani Yardim Vakfi atau IHH, badan
kemanusiaan internasional yang berpusat di Istanbul, Turki menyatakan takkan
berdiam diri atas beredarnya tuduhan pihaknya terlibat dalam bantuan kelompok
“teroris” di Suriah.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris
Jenderal IHH, Yavus Dede, kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat bertemu dalam
pengukuhan kerja sama antara ACT dengan IHH, di kantor IHH di Istanbul, Jum’at
(30/12/2016).
Yavus menjelaskan, pihaknya juga
mendapatkan informasi serta terus memantau perkembangan lontran isu-isu bernada
tuduhan kelompok tertentu atas kiprah aksi kemanusiaan lembaga ini di
Indonesia.
Baca Juga : Mantap!! Begini,,,,, Kesaksian Habib Rieziq yang Membuat Kubu Ahok Terdiam Seribu Bahasa
Terkait tuduhan oknum tertentu di
Indonesia yang beredar viral, IHH menyiapkan tim pengacara di Jakarta untuk
menggugat pencemaran nama baik lembaganya.
“Kalau dibiarkan, maka orang akan
menganggapnya sebagai kebenaran. Harus diambil langkah hukum untuk menjaga nama
baik kami,” ujar Yavus Dede kepada Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi
Syukur.
Yavus melanjutkan, langkah ini juga
dilakukan karena Indonesia negara penting dan berpenduduk Muslim terbesar di
dunia. Menurut Yavus, pihaknya perlu menyampaikan hal itu kepada ACT karena ACT
menjadikan IHH mitranya.
Terkait hal ini, Senior Vice President
ACT, Syuhelmaidi Syukur menegaskan, ACT sendiri sudah lama menjalin kerjasama
dengan IHH, tak hanya dalam merespon krisis kemanusiaan Suriah. Terkait rencana
IHH membawa fitnah ini ke ranah hokum, ACT siap memberi dukungan maksimal.
Kerja kemanusiaan ini, sudah cukup berat.
Keterlaluan jika dipolitisasi, difitnah dan diseret ke isu ‘terorisme’. Tak ada
kata lain, harus dilawan dengan hukum. Kita tak boleh membiarkan kekuatan
anti-kemanusiaan memfitnah pegiat kemanusiaan seenaknya,” ungkap Syuhelmaidi
kepada Islamic News Agecy (INA).
Apalagi, imbuh Syuhel, ACT serius berperan
optimal menolong warga Suriah korban konflik yang menjadi pengungsi terutama di
wilayah Turki dengan membuka cabang di Negara pimpinan Erdogan itu. “Ini juga
meneguhkan peran ACT di ranah global,” ujar Syuhel.
Sementara itu, demi memperkuat kiprahnya
untuk para pengungsi Suriah di Turki, ACT sebagai lembaga resmi yang taat asas
dan mengusung nama baik bangsa, tak pernah mengabaikan upaya berkoordinasi
dengan perwakilan pemerintah Indonesia di mana pun, termasuk di Turki.
Menjelang akhir tahun 2016 lalu, Tim
SOS Suriah XI, Jum’at (30/12/2016), melakukan kunjungan ke Konsulat Jenderal
Republik Indonesia di Istanbul. Konsuler RI, Abdul Hakim menerima Tim SOS
Suriah XI untuk mengoordinasikan kerja ACT dengan perwakilan pemerintah RI di
Turki itu.
“Kami ikut senang atas kehadiran ACT
dengan kerja kemanusiaan yang luar biasa. Kami turut mendoakan semoga semua
program kemanusiaan ACT sukses. Kerja sama ACT dengan IHH sudah tepat karena
mereka salah satu NGO yang terpercaya sampai saat ini dan memiliki hubungan
baik dengan pemerintah,” ujar Abdul Hakim.
Terkait rencana pembukaan kantor
cabang di Turki, pihak Konsulat RI merespons positif.
“Kami sangat senang, semoga ini bisa
membawa kebaikan juga untuk Indonesia,” kata Abdul Hakim. Ikut menyambut ACT,
Sekretaris Pertama KBRI, Dyah Lestari Asmarani. Ia memberi masukan terkait
perkembangan situasi politik di Turki.
“Situasi politik di sini (Turki)
setiap saat kondisinya bisa berubah. KBRI siap menjadi mitra bagi setiap aktivitas
warga negara Indonesia di wilayah kerja kami di Turki,” ujar Dyah yang
menangani urusan penerangan, sosial dan budaya KBRI di Turki.
Peluang berkiprah di Turki amat strategis terutama
karena posisinya, khususnya di wilayah Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia
Tengah.
Syuhel juga menegaskan, negara yang hingga saat ini
membuka diri menolong umat manusia yang dilanda krisis di berbagai belahan
dunia adalah Turki.
Turki banyak berbuat untuk kemanusiaan, hal yang tak
banyak dilakukan negara lain. “Dan IHH sebagai badan kemanusiaan di Turki,
gamblang menunjukkan peran itu,” imbuh Syuhel.
Aksi Cepat Tanggap terpanggil membela sesama badan
kemanusiaan. “Semoga kita sadar untuk tidak membiarkan fitnah merajalela,”
pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, IHH adalah organisasi lembaga
kemanusiaan internasional yang telah diakui PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah
menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza, Palestina,
yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia.
Selain dengan ACT, IHH juga bermitra dengan beberapa
lembaga kemanusiaan lainnya di Indonesia seperti Indonesian Humanitarian Relief
(IHR) Foundation pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir, PKPU dan Rumah Zakat. (s)
sumber
; Sumber
: kiblat.net
0 Response to "ALLAHU AKBAR!!! Ketua GNPF-MUI Dituduh Bantu ‘TERORIS’ di Suriah, Lembaga Kemanusiaan Internasional ini Siapkan Gugatan ke Indonesia"
Posting Komentar